Suatu hari kulihat burung pulang disenja hari." Lihat! burung-burung itu terbang berombongan, mengapa demikian? " tanyaku ragu. " Untuk mengurangi tekanan udara di atas sana terhadap sayap-sayap mereka" Jawab ibuku. "Lalu mengapa burung kecil itu terbang sendiri, bukankah dia terlihat rapuh dan lebih kecil dibandingkan burung lain yang terbang berombongan" aku kembali bertanya sangat ingin tahu alasannya.
"Burung itu memang diciptakan untuk terbang sendiri, Tuhan menginginkan dia untuk melawan kencangnya angin itu sendiri. Sedangkan jenis yang lain diciptakan untuk terbang berombongan sehingga mereka memang suka bergerombol. Sebagai gantinya Tuhan memberi kekuatan pada burung yang kecil itu kekuatan pada sayapnya untuk melawan tiupan angin diatas sana. Tetapi memang burung yang bergerombol itu dapat terbang lebih tinggi dibandingkan burung yang terbang sendiri. Atau burung Elang yang memiliki kekuatan melawan tiupan angin saat terbang sendiri. Dia diberi paruh dan sayàp yang kokoh untuk melawan arus"
"Berarti kalau kita ingin maju kita bisa meniru perilaku burung itu ya bu" aku tak berhenti bertanya.
" Iya, kita bisa memperkuat diri kita untuk berjuang sendiri atau memperbanyak teman untuk berjuang bersama" jawab ibuku sambil membelai lembut rambutku yang terurai.
" Lalu mengapa Tuhan menciptakan aku lemah dan harus berjuang sendiri bu. Tidak ada yang menyukai orang yang lemah seperti aku. Mereka lebih menyenangi orang-orang kuat dan mampu berjuang" aku lagi-lagi bertanya, kali ini dengan airmata yang sudah membasahi pipiku.
"Oh nak, jangan pernah bersedih atas apa yang ditetapkan oleh Allah. Karena apapun yang diciptakannya pastilah punya maksud tertentu. Jika kita diciptakan sebagai mahluk yang lemah itu menurut kita. Karena sungguh Allah tidak pernah memberi cobaan melebihi kesanggupan dari kita sebagai hambanya. Dan jika kita merasa lemah saat cobaan datang itu dimaksudkan agar kita menjadikan-Nya sebagai satu-satunya tempat bergantung. Jadi jangan pernah bersedih atau patah semangat atas apa yang telah ditetapkannya".
Aku menyeka air mataku. Kupandangi wajahnya. "Aku akan menjadi sekuat ibu nanti. Karena Allah telah mengujiku berkali-kali" tekadku mulai tumbuh melihat semangat ibuku.
"Oh itu harus nak. Karena hidup adalah perjuangan. Menjadi orang yang kuatlah, atau hidup akan berlaku kejam padamu" nasehatnya mengakhiri perbincangan kami sore itu.
Aku semakin bangga memiliki ibu yang sangat tegar. Dan aku bersyukur Allah telah mengirimkan malaikat dalam hidupku. Dan aku memanggilnya dengan sebutan ibu. !!!
Selamat ulang tahun yang ke 60 tahun ma. Semoga Allah selalu memberi kesehatan dan umur yang panjang untukmu.
8 Desember 2015
Woro
Tidak ada komentar:
Posting Komentar